Ramai sekeliling, tapi aku merasa aku sendiri sepi
Sapaan orang melintas semakin terdengar, tapi aku merasa caci maki bertebaran
Malaikat penyebar rezeki berlalu lalang dengan senyuman, tapi yang kulihat malaikat pencabut nyawa yang berpencar..
Sebuah hati yang tergores oleh diri.. menghanyutkan
Terpojok di ruang sepi di temani penyesalan mendalam
Hujan badai petir terdengar seperti amukan Tuhan
Beberapa kali mencoba berdiri tapi pincang
Beberapa kali mencoba memanggil teman tapi bisu
Tak ada yang bisa dilakukan lagi..
Kertas berisi tulisan kata hati sudah terlanjur tertumpahi tinta sesak hati
Angin dimana-mana
Daun berjatuhan
Awan gelap mulaikan menemani
Hati yang sudah sangat rapuh takkan bisa disusun kembali
Kata-kata tak mampu menjelaskannya
Kertas tak mampu menggambarkannya
Pena pun tak mampu mengukirnya
Pemadam tak mampu menghapusnya
Air mata pun tak mampu memudarkannya
Semuanya berakhir
Puisi Rapuh ku
Advertisement
Advertisement
Artikel Terkait Puisi Rapuh ku :
Puisi Selamat Malam SayangSiang Berganti malam Matahari tenggelam bersama terang Di langit yang ada tinggal kelam Sekelam hati ini karenamu yank Tatapan j ...
Puisi Tentang HatikuAku, Pernah merasa terluka karena mu Kamu, Pernah menoreh pedih dihatiku Kita, Pernah juga terbakar api amarah yang sama Acapkali ...
Puisi Ibu Aku Pasti DatangIbu..Lautan telah ku seberangiRantau telah ku perjauhAku di sini dan kau di sanaKita masih berpijak di bumi yang samaNamun sekara ...
Puisi Bertahan Dalam KeraguanWaktu bertemu di antara kitaTak terbantah jalan detiknyaMampukah ku mengungkapnya?Kebimbangan menyeka nalurikuMencintaimu membuat ...
Ketika Cinta BertasbihKetika Cinta BertasbihBertuturlah cintaMengucap satu namaSeindah goresan sabdamu dalam kitabkuCinta yang bertasbihMengutus Hati i ...